Daur Ulang
Designed by Freepik |
Mahesa Senu, atau lebih akrab dipanggil Esa. Maba semester 1 yang mentitel dirinya sebagai aktivis lingkungan. Sebenarnya Esa sendiri tak tau arti dari aktivis lingkungan, yang dia paham kalau aktivis lingkungan itu orang yang ikut menjaga lingkungan. Ya okelah, tidak salah juga. Esa sendiri mengaku aktivis lingkungan sejak dia menonton postingan instagram temannya, tentang plastik di dasar laut. Miris katanya, ikan-ikan jadi susah kalau mau berenang. Ke kanan sedikit ketemu botol minum, ke kiri sedikit ketemu plastik hitam.
Esa tentu saja cerita ke teman-temannya kalau ingin menjadi aktivis lingkungan. Untuk menambah bukti kalau dia serius ingin jadi aktivis lingkungan dia sampai memindahkan beberapa tanaman di depan rumah untuk di taruh ke kamarnya. Ibunya saja sampai bingung.
"Bu, kok pak Andri sering ambil sampah ya padahal bukan petugas kebersihan, mana milih-milih juga kalau ambil sampah?" Tanya Esa ke ibunya.
"Ya mana ibu tau, tanya sendiri saja sana." Jawab Ibu Esa
"Yaudah lah, aku nanya pak Andri aja."
Esa berjalan ke depan rumah, di tempat sampah depan rumah lebih tepatnya.
"Pak Andri, kalau ambil sampah sekalian semua. Jangan dipilih-pilih, nanti kotor depan rumah saya."
"Iya maaf mas, saya cuma mengambil yang bisa di daur ulang saja. Nanti saya bersihkan lagi kok."
Daur ulang? Seperti pernah dengar, tapi apa?
Keesokan harinya pak Andri datang lagi. Seperti biasa, mengambil botol-botol atau sampah yang bisa di daur ulang. Sebenarnya Esa berniat tanya langsung ke pak Andri soal daur ulang, tapi malu. Kemarin sudah memarahi pak Andri. Tapi malu bertanya sesat di jalan kan?
"Pak Andri setelah ini mau kemana?" Tanya Esa tak sabaran.
"Mau langsung pulang mas, sudah banyak juga sampah yang diambil."
“Saya ikut ya?" Sahut Esa
"Mau lihat daur ulang? Boleh." Kata pak Andri.
Setelah berjalan sekitar 10 menit, Esa sampai di rumah pak Andri. Banyak botol-botol yang di jemur di depan rumah, halaman rumah pak Andri memang lumayan besar.
"Silahkan masuk, mas." Pak Andri mempersilahkan.
"Ini botol-botol kenapa dijemur, pak?" Tanya Esa.
"Itu untuk di recycle, mas." Jawab pak Andri.
"Recycle bukannya sepeda?"
"Itu bicycle mas, astagfirullah." Jawab Pak Andri sambil menahan tawanya
"Oh iya hehe."
Buat malu saja Esa ini.
"Recycle apa sih, pak?" Tanya Esa sambil memasang ekspresi bingung.
"Recycle itu adalah mendaur ulang barang-barang bekas atau sampah menjadi barang-barang yang dapat kita gunakan kembali." Jawab pak Andri sambil memilah sampah.
"Misalnya seperti botol-botol kaca ini mas, nanti dilebur lalu dijadikan barang baru yang bisa dijual." Sambung pak Andri sambil menunjukkan botol kaca kepada Esa.
"Kalau botol-botol plastik ini bisa dijadikan kerajinan tangan, plastik bekas bungkus bisa dijadikan tas atau taplak meja. Pokoknya banyak, mas."
"Kenapa tidak dibakar saja atau ditimbun dalam tanah? Tidak perlu repot pilih-pilih sampah."
"Tidak boleh lah, mas. Plastik ini butuh waktu yang lama untuk mengurai. Plastik juga punya banyak zat berbahaya, nanti kalau dibakar lalu asapnya terhirup manusia kan bahaya. Lebih baik ya di daur ulang. Memang ribet, tapi untuk menjadikan bumi lebih sehat, kenapa tidak?"
"Oh iya juga ya pak." Kata Esa sambil mengangguk-anggukkan kepala.
Jadi yang aktivis lingkungan Esa atau pak Andri ini?
Mari daur ulang untuk bumi yang lebih baik. Selamat hari bumi, semoga jadi lebih sehat.
Oleh : Putri Goerataneng Sukmasari
No comments