DRAINASE #3

Sebuah rumah perlu platform untuk mengalirkan keluh kesahnya, rumah yang nyaman adalah rumah yang mampu mengikat penghuninya untuk selalu menetap. Kau begitu lihai dengan semua itu. Kau adalah bumi sebagai tempat mengalirnya rintik hujan untuk pulang, dan adalah hati sebagai tempat berpulangnya perasaan. Mengenalmu tanpa duga melukiskan senyum canda yang begitu menggelitik. Luka tentang berbagai prahara awalnya tergenang dan bingung mencari tempat untuk membuang, namun datangmu menyangkal semuanya, kau mengajariku bersyukur atas lara yang pernah duduk di singgasana, kau memberikan jalan atas genangan yang telah lama diam. Bagaikan air yang terus mengalir memberikan kahidupan setiap tempatyang dilalui. Begitupun genangan luka yang harus tetap mengalir untuk hikmah pada masa yang penuh tanda tanya.

Genangan itu 1% H2O dan 99% kenangan.

Hujan selau datang saat mendung menenggelamkan mentari, namun terkadang hujan saat mentari riang dengan dengan teriknya, dan rumah selelu melindungi diri dari basahnya luka dan ceria disetiap masa sampai rapuh usia.

Denganmu hati kini kembali mempunyai jati diri, masalah yang datang sangat mudah di alirkan. Bumi adalah rumah bagi hujan, kemanapun uap air terbang, tetes air selalu ingat atap rumahnya. Begitupun aku, kemanapun diri ini berkelana namun hati selalu tau bahwa kamu adalah rumah bagi perasaan.

            Kita adalah dua semesta yang berusaha memantaskan diri untuk saling bersanding. Kita adalah tiga kata yang belajar merangkak untuk berjalan, yaitu “aku ... kamu”, namun masih terpendam dalam diam dan rapatnya mulut yang begitu kuat.

            Kau dan aku adalah dua kata ragam akrab yang berusaha menyatu dan menjadi baku.

D R A I N A S E

(n) Serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau mengalirkan kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat berfungsi secara optimal.

A N A L O G I

Kau dan aku adalah dua semesta yang memulai bekerja sama membangun rencana dan mengalirkan suka duka dari semua cerita

Penulis : Oki Prakoso

Editor :  Hariza