Breaking News

REMOTE SENSING #2

 

Bila benar jika hati adalah laci yang nyaman bagi perasaan, maka kini aku cukup tenang. Menemukanmu dari berserakannya Antroposfer di Bumi ini merupakan hal yang cukup melelahkan.  Namun semua terbayarkan, ketika perasaan berkelana mencari sebuah rumah yang nyaman untuk menetap, kau datang seakan menawarkan untuk singgah. Denganmu entah kenapa aku merasa seperti Jeff Bezos, atau Bill Gates, atau seperti Mark Zuckerberg. Tapi aku lebih dari itu, kau seperti rumah teduh yang menyediakan purnama disetiap malamnya, dengan ini aku merasa orang paling beruntung  karena bersamamu adalah hal yang sangat berharga.
Luka pernah singgah dan melukis lebam disekujur tubuhku, membuatku kehilangan gairah untuk menjatuhkan diri pada asmara. Hadirmu yang secara terus -menerus membujuku singgah, kau tanpa kata bujukan dan merengek disertai tangisan supaya aku menetap, atraksimu selalu mendesakku untuk menatap dan ikut bermain dalam atap yang kau siapkan. Aku tak pernah tahu dan tak pernah ingin tahu isi scenario ini, memandangimu dan memahamimu dari jauh cukup membuatku lelah terkapar. Tingkahmu membuatku kesulitan untuk menyusun analisis tentangmu, banyak sekali pustaka yang aku dapatkan dari memahamimu. Sungguh kau adalah rumah yang berbeda dari rumah yang lain.


Tanda Tanya yang akhirnya
mengumpulkan data
Membuka paksa laci bahagia,
pada hati yang
berumahkan lara.



Memahamimu dari jauh
Melingkarkan senyum yang telah lama rapuh.
Senyum ini tak pernah semenggelitik ini pada temu.
  
Kian hari aku terus memandangimu, memahamimu dan mencari tahu sebenarnya apa yang kau mau. Binar  matamu seolah menculik dan memaksaku untuk menatap, kilauan setiap kedip indera itu mencoba merayu untuk menetap. Namun aku tak seberani itu, lara yang pernah meraja pada singgasana semesta ini membuat hati kehilangan jati diri. Takut untuk mengulangi kesalahan yang cukup merajam. Mengenalmu memang seakan memaksa dimensiku untuk berhenti sejenak. Ada hujan yang jatuh saat teriknya mentari. Namun terkadang ingatan adalah pedang yang tajam, menyapa dan menusuk luka, menemukan kisahku pernah kecewa pada suatu masa.
Keyakinan memaksa untuk percaya bahwa kau adalah rumah yang berbeda. Sekian waktu ku memandangi dan memahami membuat keyakinan ini tumbuh dan mekar. Jika hati adalah rumah yang nyaman bagi perasaan, maka kau adalah koordinat presisi yang dikirim tuhan untukku menetap dengan teduh. Kaulah hati itu, kau adalah rumah yang menyediakan purnama di setiap gulitanya malam.
(Oi)


R E M O T E  S E N S I N G
(n) pengukuran atau akuisisi data suatu objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek terkait.
A N A L O G I
Sebuah proses untuk tidak mengulangi lara yang sama, menganalisis dari jauh untuk tahu rumah yang nyaman bagi hati yang pernah kecewa disatu masa.

Penulis : Oki Prakoso
Editor :  Hariza

No comments