Breaking News

[Press Release] PEMBARUAN KURIKULUM PRODI GEOGRAFI SETELAH 7 TAHUN BERJALAN


 [Press Release]

Mayoritas mahasiswa Fakultas Geografi UMS pada hari  Jum’at pukul 09.00 WIB, 19 Agustus 2022 hadir dalam sosialisasi kurikulum baru prodi geografi yang diselenggarakan oleh jajaran dosen Fakultas Geografi. Sosialisasi ini diselenggrakan secara online melalui dua platform, YouTube dan Google Zoom. Acara dimulai dengan sosialisasi mengenai MBKM (Magang Bersertifikat Kampus Merdeka), sosialisasi MBKM ini dilakukan karena berkaitan dengan adanya kurikulum baru prodi geografi, dimana terdapat tuntutan dari dunia luar kampus untuk memperbaruhi kurikulum yang sudah 7 tahun berjalan terhitung sejak tahun 2015. M. Iqbal Taufiqurrahman S, M.Sc, M.P.W.K selaku dosen di Fakultas Geografi dan juga pembicara dalam sosialisasi mengatakan yang intinya, seharusnya kurikulum ini hanya berlaku selama 5 tahun dan harus segera diperbaruhi karena perubahan dalam dunia luar kampus dan dunia kerja sangat signifikan sehingga perlu adanya kurikulum yang dapat memenuhi perubahan tersebut.

Kurikulum Prodi Geografi UMS tahun 2022 melakukan tiga konsentrasi, antara lain konsentrasi studi sosial, ekonomi, dan kependudukan; konsentrasi studi lingkungan biofisik dan kebencanaan; konsentrasi teknologi geospasial untuk analisis wilayah. Ketiga konsentrasi tersebut diharapkan dapat melahirkan profesi lulusan sebagai peneliti bidang kewilayahan, akademisi geografi, konsultan bidang kewilayahan, ahli bidang kewilayahan, dan entreprenur kewilayahan.

Hal yang baru dalam Kurikulum Prodi Geografi UMS tahun 2022 yaitu adanya perbaruan nama mata kuliah, perubahan kebijakan jumlah SKS mata kuliah pratikum dengan mata kuliah, dan muncul pilihan fokus mata kuliah yang ditawarkan kepada mahasiswa. Perbaruan nama mata kuliah tersebut antara lain, mata kuliah statistik menjadi matematika, geologi umum menjadi fisika dasar, dan kartografi dasar menjadi visualisasi data spasial. Adanya perubahan ini menimbulkan kebijakan, yaitu adanya konversi mata kuliah yang mengalami perubahan nama, dengan kata lain bagi mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah yang mengalami perubahan nama tidak perlu mengambilnya pada semester ini.

Perubahan kebijakan jumlah SKS antara mata kuliah pratikum dengan mata kuliah yaitu terpisahnya menjadi dua jenis SKS yang berbeda, pada kurikulum sebelumnya atau kurikulum tahun 2015 mata kuliah yang memiliki pratikum memiliki satu jenis SKS, seperti pada mata kuliah kualitas air yang memiliki 3 SKS termasuk dengan pratikum, namun pada kurikulum tahun 2022 terpisah menjadi dua jenis SKS, sebagai contoh mata kuliah kualitas air memiliki 2 SKS dan 1 SKS mata kuliah kualitas air untuk pratikum. Terpisahnya SKS tersebut dapat mempermudah urusan mahasiswa yang mengulang mata kuliah tersebut, apabila nilai mata kuliah tersebut D atau dengan kata lain mengulang maka tidak perlu mengulang untuk mata kuliah pratikum dengan catatan mata kuliah pratikum mendapatkan nilai yang seharusnya tidak mengulang. Disisi lain, pada kurikulum semester tahun 2015 apabila mahasiswa mendapatkan nilai D pada mata kuliah yang terdapat pratikum, maka harus mengulang mata kuliah beserta pratikumnya.

Kurikulum terbaru kali ini juga menawarkan mahasiswa untuk terkonsentrasi pada suatu lingkup geografi yang diminati, konsentrasi tersebut yaitu yang sudah disebutkan pada paragraf kedua. Masing – masing konsentrasi tersebut memiliki mata kuliah yang berbeda, sehingga apabila mahasiswa terkonsentrasi pada pilihan tertentu maka tidak akan terganggu oleh mata kuliah konsentrasi lainnya. Namun tiga konsentrasi ini memunculkan kebijakan apabila mahasiswa mengambil satu konsentrasi maka tema dan judul skripsi harus menyesuiakan pada konsentrasi yang dipilih.

Sosialisasi secara online berjalan cukup lancar yang ditandai dengan tepat waktu dimulainya dan terdapat interaksi yang aktif antara mahasiswa sebagai penanya dan pembicara sebagai penjawab. Namun sangat disayangkan waktu diselenggarakannya sosialisasi mepet dengan deadline KRS dari pihak universitas, ditambah sebaran matkul juga belum ada. Dengan adanya kurikulum baru diharapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan yaitu dapat memenuhi kebutuhan di luar kampus atau dunia kerja dan dapat membawa ke arah yang lebih baik serta tersistem.

Redaksi LPM Globe

No comments