ALIANSI RAKYAT SOLO BERLAWAN GELAR AKSI KAMISAN PENOLAKAN KENAIKAN HARGA BBM
Tolak
kenaikan harga BBM menjadi trending topik di seluruh Indonesia semenjak tanggal
1 September 2022 yang dicetuskan oleh DPRRI dan diselaraskan dengan kebijakan
pemerintah pusat diperiode Presiden Joko Widodo. Hal itu juga yang menggerakan
komunitas aksi kamisan di Kota Surakarta atau Solo untuk menggaungkan aksi
mereka pada hari kamis 8 September 2022 yang bertempat di sekitaran Bundaran Gladak
Surakarta, dimana tujuan dari kegiatan aksi tersebut untuk menunjukan tuntutan
mereka yang utama yaitu menolak kenaikan harga BBM di Indonesia yang dirasa dan
terbukti sangat memberatkan rakyat dikondisi ekonomi rakyat yang belum stabil
ini. BBM bisa disebut sebagai komoditas yang dapat mempengaruhi komoditas di
sektor sampingnya, seperti rantai pasok misalnya, komoditas BBM berpeluang
menganggu biaya variable sehingga dapat memancing peningkatan harga pangan atau
bahan pokok ikut naik. Bila tidak diimbangi oleh kebijakan dalam mengatur ketersediaan
bahan pangan untuk alokasi rakyat, maka dapat mengakibatkan kelabakan dalam hal
kualitas pangan dan gizi.
Kenaikan
BBM bersubsidi juga bisa membuat dampak negatif pada para pelaku usaha kecil
dan menengah yang bergantung pada BBM bersubsidi tersebut. Data yang menunjukan
kurang lebih ada sekitar 64 juta UMKM yang bergantung pada bahan bakar
bersubsidi. Pembengkakan kuota BBM seperti pertalite dan solar akibat kelalaian
pemerintah dalam mengawasi pendistribusian BBM bersubsidi, yang seharusnya
untuk masyarakat kurang mampu tapi realitanya kurang pengawasan dan dikonsumsi
oleh kalangan atas dan tidak tepat sasaran. Data menunjukan 86% pertalite digunakan dalam rumah tangga dan 14% dunia
usaha. Kemudian dari 86% porsi rumah tangga dan 80% diantaranya dinikmati oleh
rumah tangga dan sisanya 20% dinikmati oleh rumah tangga kurang mampu.
Pada
kesempatan kali ini beberapa tim reporter LPM Globe turun ke lokasi untuk
melakukan liputan berkaitan aksi tersebut, didapat 2 responden yang bersedia
kami wawancarai disela-sela kegiatan aksi kamisan tersebut, saudara Izzul merupakan
salah satu warga yang mengikuti aksi tersebut, dia mengatakan,“ tuntutan yang
dibawa pada aksi kali ini ada beberapa seperti tolak RKUHP, mensejahterakan
buruh dan menaikan UMR untuk rakyat, akan tetapi difokuskan pada kenaikan BBM
karena memang itu yang urgent saat ini”. Sebagai salah satu pekerja shoope
food online yang berkeliling mengantarkan makanan tentu hal ini sangat
terasa apalagi dengan perbandingan fee yang diterima dengan kebutuhan
beserta hal tidak terduga lainnya yang terkuras di pemakaian BBM. “ pemerintah
seharusnya memikirkan kondisi rakyat dengan memperbaiki regulasi yang ada
dengan pelaku usaha dan akademisi untuk menciptakan UMR yang baik dan kuat”
tambahnya. Sejalan dengan pernyataan sebelumnya dari izzul, saudara taufik juga
mengatakan, “bahwasanya kesalahan pemerintah adalah menaikkan harga BBM dengan
tidak memperhatikan aspek dari keberlanjutan dan pengaruhnya terhadap di sektor
bahan baku lainnya, dan juga ditunjang dengan tidak stabilnya UMR yang dirasa
malah menambah beban di masyarakat itu sendiri”, menurutnya bahwa subsidi BBM
yang dialihkan digunakan untuk pembangunan infrastruktur malah dirasa kurang
cocok, karena belum sesuai dan dapat dirasakan semua masyarakat.
Penulis : Daffa Rafi'i Falah
No comments