Perlukah Kita Berbangga Diri Atas Bangunan Megah UMS?
Beberapa saat lalu saya sempat menghadiri acara yang lumayan besar,
diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Acara yang
bertajuk ‘Temu Alumni Akbar UMS’ tersebut mengundang seluruh mahasiswa dan juga
alumni UMS. Acara tersebut dihadiri oleh alumni yang berjumlah sekitar 500 peserta
serta beberapa mahasiswa. Acara tersebut berjalan cukup meriah yang dilengkapi
penampilan band alumni UMS.
Sampailah pada giliran Bapak Rektor menyampaikan sambutan. Saya menangkap isi pidato itu dengan ucapan selamat datang, ucapan terimakasih telah berpartisipasi, serta ungkapan kebanggaan atas kemajuan UMS. Dalam ungkapan kebanggaan tersebut beliau juga membangga-banggakan Gedung Edutorium yang begitu megah dan besar. Ruang pertemuan yang mampu menampung ribuan orang. Beliau juga mengatakan jika dibandingkan dengan ruang pertemuan yang ada di kampus lainnya, edutorium digadang-gadang merupakan bangunan paling luas. Namun apa yang patut kita banggakan? Apakah bangunan yang besar itu sudah banyak membantu mahasiswa? Bukankah bangunan besar itu hasil dari uang-uang mahasiswa? Ataukah pembangunan edutorium hanya dikarenakan agenda besar Muhammadiyah yang akan diselenggarakan di kota Solo? Dan kalaupun acara itu tidak dilakukan di solo, apakah gedung itu akan tetap berdiri?
Untuk menjawab beberapa pertanyaan itu agaknya kita perlu melakukan
verifikasi langsung terhadap pihak yang terkait. Namun yang ingin saya kulik
adalah perkembangan mahasiswa UMS. Saya pikir gedung dan segala fasilitasnya
adalah bangunan yang mati dan tak berguna bila tidak disandingkan dengan
perkembangan kualitas mahasiswanya yang mumpuni. Tak perlulah kita
berbangga-bangga dengan kemewahan gedung yang sedemikian rupa besarnya.
Banggalah dengan indeks prestasi yang melimpah dan juga keberhasilan lulusan di
dunia kerja. Banggalah dengan atmosfer kampus yang dihidupkan mahasiswa,
seperti diskusi-diskusi ilmiah, dinamika politik mahasiswa yang berjalan,
peningkatan daya kritis mahasiswa, dll.
Kebanggaan terhadap gedung-gedung itu hanyalah kebanggaan semu yang tidak ada artinya. Bila dibandingkan dengan bayaran yang dikeluarkan oleh mahasiswa, bukankah bangunan-bangunan mewah itu adalah hal yang wajar?. Akan menjadi suatu hal yang aneh bila bayaran yang tinggi tak sebanding dengan fasilitas yang didapatkan. Saya lihat tempat parkir mahasiswa tak kunjung dibenahi, padahal itu juga merupakan fasilitas yang mestinya dapat dinikmati mahasiswa. Belum lagi kemacetan yang terjadi di kala masa-masa ujian yang memaksa mahasiswa berpanas-panasan mengantri untuk pengecekan STNK oleh petugas. Hal-hal demikian yang seharusnya menjadi perhatian para pemegang wewenang di UMS. Seharusnya kenyamanan mahasiswa menjadi prioritas bagi pihak universitas yang nantinya akan menunjang mutu pendidikan.
Lagi-lagi ini adalah beberapa tuntutan yang dikeluhkan mahasiswa
UMS, saya hanya membantu menarasikan dalam bentuk sindiran. Entah dengan cara
apalagi kami bisa menyampaikan aspirasi yang dapat didengar, semoga tulisan ini
bisa sampai kepada para pemegang kebijakan di UMS. Hal ini bukan saya lakukan
tanpa sebab, melainkan demi kebaikan UMS itu sendiri hari ini dan kedepannya
Oleh
: Rico (Mahasiswa UMS)
No comments